Rabu, 12 September 2012

ANATOMI REPRODUKSI PRIA

ANATOMI REPRODUKSI PRIA BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Setiap makhluk hidup tentunya akan selalu berusaha untuk meneruskan keturunannya. Reproduksi atau berkembang biak merupakan kemampuan suatu organism untuk menghasilkan keturunan atau organisme baru agar kelestarian jenisnya tetap terjaga. Reproduksi atau perkembangbiakan yang terjadi pada makhluk hidup dibedakan menjadi dua, yaitu secara kawin (seksual atau generatif) dan secara tidak kawin (aseksual atau vegetatif). Reproduksi terjadi dari makhluk hidup tingkat rendah sampai makhluk hidup tingkat tinggi, baik pada tumbuhan maupun hewan. Seperti halnya system organ yang lain, system reproduksi pada manusia juga terdiri atas beberapa organ. Manusia dan Vertebrata lainnya berkembang biak atau bereproduksi secara kawin (seksual). Manusia tergolong makhluk hidup yang memiliki jenis kelamin terpisah, yaitu pria dan wanita. Organ-organ penyusun alat reproduksi pada pria berbeda dengan wanita. Gambar 5. Anatomi reproduksi pria BAB II PEMBAHASAN A. ALAT REPRODUKSI PRIA 1. Alat Kelamin Luar a. Penis Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis terletak menggantung di depan skrotum. Bagian ujung penis disebut glan penis. Bagian tengahnya disebut korpus penis dan pangkalnya disebut radiks penis. Glan penis tertutup oleh kulit korpus penis, kulit penutup ini disebut prepusium. Penis (zakar) terdiri atas jaringan seperti busa dan terletak memanjang, tempat muara uretra dari glan penis adalah frenulum atau kulup. Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan ereksil yang satu sama lainnya dilapisi fibrosa ringan ereksil ini terdiri dari rongga-rongga seperti karet busa. Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi darah sebagai vasopresi. Berdasarkan ini terjadilah ereksi penis, ereksi penis dipengaruhi oleh otot : 1).Muskulus iskia kavernosus, muskulus erektor penis, otot-otot ini menyebabkan erektil (ketegangan) pada waktu koitus (bersetubuh) 2).Muskulus bulbo kevernosus, unutuk mengeluarkan urine. Penis mempunyai tiga buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar) yaitu dua buah korpus kavernosus uretra, terletak di sebelah punggung atas dari penis. Satu korpus kavernosus uretra, terletak disebelah bawah dari penis yang merupakan saluran kemih. Korpus kavernosus penis terdiri dari jaringan yang banyak mengandung pembuluh darah. Pada waktu akan mengadakan hubungan kelamin (koitus), maka penis akan menjadi besar dan keras oleh karena korpus tersebut, korpus tersebut banyak mengandung darah, dengan jalan demikian maka spermatozoid dapat dihantar sampai pintu vagina. Gambar 1. Struktur penis b. Skrotum Skrotum merupakan kantong yang menggantung didasar pelvis, tempat sepasang testis tersimpan. Di depan skrotum terletak penis, di belakang skrotum terletak anus. Skrotum (kandung buah pelir), berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak. Subkutan berisi sedikit jaringan otot, testis (buah pelir) berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis yang dibentuk dari peritonium. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Skrotum merupakan kantung kulit banyak mengandung pigmen, sebelah dalam nya terdapat kantung yang dipisahkan satu sama lain oleh septum. Tiap kantung berisi testis epididimis funikulus spermatikus. Lapisan diding abdomen turut serta dalam pembentukan dan pembungkusan testis. Tiap lapisan testikuler berhubungan dan bergabung dengan lapisan dinding abdomen. Lapisan tengah, otot dan fasia dinding abdomen, fasia spermatika interna dan fasia transfernal dinding abdomen melapisi tunika vaginalis. M. cremaster yang muncul dari M. Obligues internus abdominalis yang menggantungkan testis, dapat mengangkat testis menurut kemauan dan refleks ejakulasi. Lapisan luar atau kulit skrotum merupakan lanjutan kulit abdomen yang berpigmen mengandung kelenjar sebasea. Funikulus spermatikus merupakan bangun penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf. Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin. Pada manusia, suhu testis sekitar 34°C. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas. 2. Alat kelamin dalam Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris. a. Testis Testis merupakan organ kelamin laki-laki tempat spermatozoa dan hormon laki-laki dibentuk. Testosteron dihasilkan oleh testis, berkembang di dalam abdomen sewaktu janin, dan turun melalui saluran inguinal kiri dan kanan masuk ke dalam skrotum menjelang kelahiran. Kelenjar testis bentuknya seperti telur, banyaknya ada dua buah menghasilkan sel mani atau sperma. Testis terletak menggantung pada urat-urat spermatik di dalam skrotum. Sepasang kelenjar yang masing-masing di tunika albugenia testis. Di belakang testis, selaput ini agak menebal sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis. Testis terdiri dari belahan-belahan yang bernama lobulus testis. Testis juga menghasilkan hormon testosteron dan bekerja sebagai kelenjar endokrin. Hormoon testosteron ini berfungsi untuk menentukan sifat-sifat kejantanan. Contoh: tumbuhnya jenggot dan jakun, serta bentuk badan yang besar dan kuat. Fungsi testis: 1).Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di tubulus seminiferus. 2).Mengahsilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstisial. Dikiriim melalui saluran yang terdapat di belakang buah pelir dan melewati sebelah dalam. Di sebelah belakng saluran ini terdapat kutus deferens. Kelenjar testis mengahsilkan hormon FSH dan LH. Disamping itu testis dapat menghasilakn hormon testosteron. Hormon testosteron ini disekresikan oleh testis, sebagian besar berkaitam dengan protein plasma. Beredar dalam darah 15-30 menit, kemudian disekresikan. Testosteron dihasilkan pada anak usia 11-14 tahun. Pembentukan ini meningkat dengan cepat pada permulaan pubertas dan berlangsung hampir sepanjang kehidupan. Berkurangnya kecepatan produksi setelah umur 40 tahun. Pada usia 80 tahun menghasilkan 1/5 dari nilai puncak. Testosteron meningkat kecepatan sekresinya oleh beberapa kelenjar utama pada kelenjar sebasea. Pada wajah menimbulkan jerawat, gambaran yang paling sering pada pubertas. b. Saluran reproduksi Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra. 1). Epididimis (tempat pematangan sperma) Epididimis merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6cm tertelak disepanjang atas tepin dan belakng dari testis. Terdiri dari kepala/kaput yang terletak di ats kutup testis. Badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan viseral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan pariental. Saluran ini dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferintis merupakan bagian dari kaput epididimis. Duktus eferintis panjangnya ±20cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara ke duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk kedalam vas deferens. Fungsinya sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum diejakulasi, dan memproduksi semen. Semen terdiri dari sekret epididimis vesika seminalis dan prostat serta mengandung spermatozoa yang dikeluarkan setiap ejakulasi. Spermatozoa bergerak dalam semen, lingkingan cairan alkalis melindungi dari keasaman. 2). Vas deferens (saluran sperma dari testis ke kantong sperma) Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakn kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis. Kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih di belakang kandung kemih. Akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjutnya membentuk ejakulatoris, dan bermuara di prostat. Panjang vas deferens 40-50cm berjalan bersama pembuluh darah dan saraf dalam funikulus spermatikus melalui kanalis inguinalis, memanjang pada bagian akhir berbentuk kumparan disebut ampula duktus deferentis. Duktus ini terletak dalam osteum vesika seminalis berlanjut sebagai duktus ejakulatorius yang menembus prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis). 3). Saluran ejakulasi Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra. 4). Uretra Uretra merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus merupakan saluran ejakulasi (mani). Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih. Pengeluaran urine tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat. c. Kelenjar kelamin Kumpulan kelenjar aksesoris terdiri dari vesikula seminalis, prostate, dan kelenjar bulbouretralis. Sebelum ejakulasi, kelenjar tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urine asam yang masih tersisa dalam uretra. Sel-sel sperma dapat bergerak dan mungkin aktif mengadakan metabolisme setelah mengadakan kontak dengan plasma semen. Plasma semen mempunyai dua fungsi utama yaitu: berfungsi sebagai media pelarut dan sebagai pengaktif bagi sperma yang mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel dengan substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida), nitrogen, asam sitrat, fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase sera ergonin, dan sedikit vitamin-vitamin serta enzim-enzim. Kelenjar aksesoris terdiri dari: 1). Vesika seminalis (tempat penampungan sperma) Kelnjar yang panjangnya 5-10 cm, berupa kantong seperti huruf S berbelok-belok, sekresinya yang alkalis bersama cairan prostat merupakan bagian terbesar semen yang mengandung fruktosa yang merupakn sumber energi untuk spermatozoa. Vesika seminalis bermuara pada duktus deferens pada bagian yang hampir masuk prostat. Dindingnya tipis, mengandung serabut otot dan mukosa, terbagi menjadi ruang-ruang dan lekuk-lekuk yang penampangnya memperlihatkan gambaran jembatan membran mukosa. Vesika seminalis mempunyai saluran yang dinamai duktus vesikula seminalis. Duktus vesika seminalis ini akan bergabung dengan duktus deferens. Penggabungan dari kedua duktus ini membentuk duktus baru bernama duktus ejakulatoris yang bermuara pada dua buah kelenjar tubulo alveolar yang terletak di kanan dan kiri di belakang leher kandung kemih. Sekret vesika seminalis merupakan komponen pokok dari air mani. Fungsinya mengahsilkan cauiran yang disebut semen untuk cairan pelindung spermatozoa. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.Vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin. Gambar 2. Vesika seminalis 2). Kelenjar prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma) Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terletak di bawah vesika urinaria melekat pada dinding bawah vesika urinaria di sekitar uretra bagian atas. Kelenjar prostat kira-kira sebesar buah kenari. Letaknya di bawah kandung kemih mengelilingi uretra dan terdiri dari kelenjar majemuk, saluran, dan oto polos. Prostat mengeluarkan secret cairan yang bercampur secret dari testis. Perbesaran prostat akan membendung uretra dan menyababkan rerensi urine. Kelenjar prostat, merypakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terdiri atas empat lobus, yaitu: a). Lobus posterior b). Lobus lateral c). Lobus anterior d). Lobus medial Fungsi kelenjar prostat menambah cairan alkalis pada cairan seminalis berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretra vagma. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Gambar 3. Kelenjar prostat 3). Kelenjar bulbouretra / cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma) Kelenjar bulbo uretralis terletak disebelah bawah dari kelenjar prostat, panjangnya 2-5cm. fungsinya hamper sama dengan kelenjar prostat. Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). Gambar 4. Kelenjar bulbouretra BAB III KESIMPULAN Alat reproduksi pria terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Yang termasuk dalam alat kelamin luar adalah Penis dan Skrotum. Sedangkan yang termasuk dalam alat kelamin dalam adalah Testis, Epididimis, Saluran Ejakulasi, Uretra, Vesika Seminalis, dan Kelenjar Bulboretralis. DAFTAR ISI C.Pearce, Evelyn. 2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia. Riandari, Henny. 2008. Sains Biologi 2B. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Syaifuddin.2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar