ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA
PASIEN HIPOTIROIDISME
A. KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
Hipotiroidisme adalah
suatu keadaan hipometabolik akibat defisiensi hormon tiroid yang dapat terjadi
pada setiap umur.
2. ETIOLOGI
-
Primer :
·
Kongenital
·
Idiopatik
·
Defisiensi iodin
·
Tiroiditas kronis
·
Tirotoksin
-
Sekunder / tersier :
·
Disfungsi hipofise / hipotalamus
- Latrogenik
·
Iodine radioaktif
·
Pembedahan tiroid
·
Obat anti tiroid
3. PATOFISIOLOGI
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat pengangkatan kelenjar tiroid, juga
terjadi akibat infeksi kronis kelenjar tiroid dan atropi kelenjar tiroid yang
bersifat idiopatik.
Jika produksi hormon tiroid tidak adekuat maka kelenjar tiroid akan
berkompensasi untuk meningkatkan sekresi terhadap rangsangan hormon TSH.
Sehingga terjadi defisiensi hormon tiroid.
4. MANIFESTASI KLINIS
· Pertambahan
BB
· Tubuh
lembam
· Mengantuk
· Konstipasi
· Penurunan
suhu tubuh
· Penurunan
libido
· Infertilitas
· Menorhagi
pada wanita muda
5. DIAGNOSTIK TEST
a.
Test kadar serum T4 : Mengukur
tiroksin sirkulasi yang bebas dan terikat ; normalnya 3 – 7 mg / 100 ml
b.
Test kadar serum T3 : Mengukur T3
terikat; normal 100 – 170 ug / 100 ml
c.
Test T3 Resin Uptake (T3U) :
Mengukur perubahan kadar tiroid binding protein; normal 25% - 30% - T3
Radioaktif berikatan dengan Resin
d.
Test TSH Radiomunoassay : membantu membedakan
hipertiriodisme primer dan sekunder
e.
Scan tiroid : mengetahui ukuran, bentuk dan fungsi
anatomi kelenjar dan area
f.
BMR : untuk mengevaluasi terapi, normal – 15% - + 15%
pada pasien hipertiroidisme > + 15%, < - 15%
6. PENATALAKSANAAN
·
Pemberian tiroksin biasanya dalam dosis rendah
sejumlah 50 mg/hari dan setelah beberapa hari atau minggu sedikit demi sedikit
ditingkatkan sampai mencapai dosis pemeliharaan maksimal sejumlah 200 mg / hari
·
Pengukuran kadar tiroksin serum dan pengambilan
resin T3 dan kadar TSH untuk menentukan manfaat terapi
pengganti
7. KOMPLIKASI
- Efusi
perikardial - Selulitis
- Ascites - Pyelonefritis
- Pneumonia
ASKEP HIPOTIROIDISME
I. Pengkajian
1.
Biodata
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan,
status perkawinan, alamat, tanggal MRS, no. reg, dx medis.
2.
Keluhan Utama
Biasanya pasien mengalami kontipasi, penurunan suhu tubuh, ansietas, BB
meningkat, adanya pembengkakan di wajah.
3.
Riwayat Penyakit Sekarang
P : tanyakan penyebab utama ? biasanya penyebabnya
influensa dan kekurangan iodium
Q : px
biasanya konstipasi, edema di palpebia, sensitif terhadap dingin
R : rasa
sakit pada daerah perut dan kelopak mata
S : biasanya
aktifitas px terganggu berhubungan px menghabiskan banyak tidur sepanjang hari
dan mengurung diri
T : waktu
serangan ?
4.
Riwayat Penyakit Dahulu
Biasanya px pernah mengalami tumor di leher dan influenza.
5.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tanyakan apakah keluarga px ada yang menderita penyakit yang sama ?
6.
Riwayat Psikososial dan Spiritual
Px sangat sulit membina hubungan sosial dengan lingkungannya, mengurung
diri bahkan maniak
II. Pemeriksaan fisik
1.
Keadaan umum : lemah
TD : Biasanya
hipotensi
N :
Biasanya lambat atau bradikardi
S :
Biasanya suhu tubuh menurun
BB : Adanya
pertambahan berat badan
2.
Pengkajian persistem
a.
Sistem integumen
Biasanya kulit kasar, tebal dan bersisik, dingin dan pucat, intoleransi
terhadap dingin, hipotermi
b.
Sistem pencernaan
BB meningkat, nafsu makan menurun, dan konstipasi
c.
Sistem muskuluskeletal
Parastesia dan reflek tendon menurun
d.
Sistem kardiovaskuler
Nadi lambat, ada pembesaran jantung, disritmia dan hipotensi
e.
Sistem neurolgik
Ekspresi wajah kosong, malas beraktifitas, dan ingin tidur sepanjang
hari, gerak gerik klien sangat lamban
f.
Sistem penginderaan
Edema sekitar mata, wajah bulan, roman wajah kasar, lidah tampak menebal
g.
Psikologis
Biasanya px sangat sulit membina hubungan sosial dengan lingkungannya dan
suka mengurung diri, suka mengantuk
h.
Sistem reproduksi
Penurunan libido, intertilitas, menorhagi pada wanita muda
i.
Metabolik
Seperti penurunan laju metabolisme tubuh, intoleransi terhadap dingin,
dan suhu tubuh menurun.
III. Dx keperawatan
1.
Penurunan curah jantung yang
b/d penurunan volume sebagai akibat dari bradikardi dan arteriosklerosis arteri
koronaria
Tujuan :
Fungsi kardiovaskular tetap optimal yang ditandai dengan TD, irama jantung dalam batas normal
Intervensi keperawatan :
1.
Observasi TTV setiap 2 jam
R/ : untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya hemodinamik
2.
Anjurkan px untuk memberitahu
perawat bila kx mengalami nyeri dada
R/ : mencegah komplikasi dan menanggulangi rasa nyeri
3.
Kolaborasi dengan tim medis
R/ : dengan terapi yang tepat dapat mempercepat penyembuhan px
2.
Pola nafas tidak efektif yang
b/d kelelahan, obesitas dan inaktivitas
Tujuan :
Kx dapat mempertahankan pola nafas yang efektif
Intervensi keperawatan :
1.
Observasi TTV
R/ : untuk mendeteksi perubahan dini pada px
2.
Bantu kx beraktivitas
R/ : melatih kekuatan tonus otot
3.
Kolaborasi dengan tim medis
R/ : dengan terapi yang tepat depat mempercepat penyembuhan px
3.
Gangguan proses berpikir yang
b/d edema jaringan otak dan retensi air
Tujuan :
Proses berpikir kx kembali ke tingkat yang optimal
Intervensi keperawatan :
1.
Observasi dan catat tanda gangguan
proses berfikir yang berat
R/ : mengetahui keadaan dan perkembangan px
2.
Beri dorongan pada keluarga
agar dapat mencerna perubahan perilaku kx dan mengadaptasinya
R/ : meningkatkan interaksi px dengan keluarga dan
menciptakan suasana harmonis yang berguna dalam proses rehabilitasi px
Tidak ada komentar:
Posting Komentar